Buta Bukan Berarti…

Juni 26, 2011 pukul 1:36 am | Ditulis dalam Uncategorized | 2 Komentar
Tag:

Suatu hari ketika saya hendak pulang dari Bandung menuju Purwokerto, saya menuju terminal Cicaheum bermaksud untuk menggunakan bis B*diman jurusan Bandung-Wonosobo yang melewati Purwokerto. Saya datang keterminal hampir bersamaan dengan bus B*diman berangkat meninggalkan terminal, saya pun segera lari untuk menaiki bis tersebut. Ketika saya masuk terlihat hampir seluruh jok bis dengan seat 2-2 ditempati penumpang, dari mulai jok paling depan hingga kebelakang. Namun ada satu jok yang terlihat kosong di deretan kedua, cukup mengherankan karena biasanya kebanyakan pengguna bis menyukai deretan satu hingga empat dibelakang jok paling depan. Tampak disamping jok kosong tersebut seorang pria yang kurang lebih seumuran saya duduk dengan menggunakan sweater hingga menutupi bagian kepalanya. Menggunakan blue jeans dan memeluk tas gendong sambil terlihat agak kedinginan menghadap jendela. Saya pun dengan basa-basi menanyakan status jok kosong tersebut pada orang itu.
“Jok ini kosong mas…?” tanya saya.
Namun saya malah dicuekin orang itu, dia hanya diam seperti tak menghiraukan saya. Namun karena saya yakin jok ini kosong maka saya pun duduk disampingnya, dalam hati saya agak kesal, ini orang ditanya baik-baik malah diam saja.
Perjalan pun dimulai, dan saya sangat bersyukur karena masih bisa menggunakan bis satu-satunya bis B*diman jurusan Bandung-Wonosobo yang cukup nyaman dibanding dengan PO bis lainnya. Tapi ada yang masih mengganjal, kenapa jok bis deretan depan yang biasanya selalu menjadi jok favorit penumpang justru malah tidak ada yang menempati. Kemudian sambil pura-pura melihat ke jendela bis saya sedikit memperhatikan orang yang mencuekan saya tadi, dia memejamkan mata, terlihat agak kedinginan memeluk tas nya. Kedinginan tapi kok malah AC bis nya dibuka dua-duanya…? Aneh orang ini, terus saya perhatikan disamping tas gendongnya terlihat ada pipa-pipa alumunium kecil yang bertali. Wah sepertinya orang ini anak ITB jurusan teknik fikir saya waktu itu.
Memasuki daerah Cibiru saya ditagih tiket, karena tinggal saya yang belum membayar tiket, sedangkan penumpang lain sudah ditarik tiket. Saya pun membayar tiket seharga Rp.55.000, yang termasuk jatah satu kali makan di tempat peristirahatan bis di daerah Ciamis. Setelah membayar tiket tiba-tiba pria disamping saya bertanya dengan sedikit mengarahkan muka nya ke arah saya, tapi tidak pas menghadap muka saya. Dia bertanya dengan suara yang sangat pelan.
Karena suaranya terlalu pelan saya Cuma bilang “Apa mas….?”
“Mas ke Purwokerto berapa tiketnya…?” tanya nya dengan suara lebih keras dari sebelumnya, dan saya kaget waktu itu, dia ternyata seorang tuna netra!
Hmmmm….. ternyata mungkin ini jawaban dari semua kejanggalan tadi. Ketika saya menanyakan perihal jok kosong, pertanyaan saya tidak dijawab karena mungkin orang ini tidak tahu kalau saya sedang bertanya pada nya, mungkin fikirnya suara orang yang menanyakan jok kosong ini bertanya pada orang lain. Dia tampak kedinginan dengan memeluk tas gendongnya denga erat padahal lubang AC diatasnya dalam keadaan terbuka lebar, tidaklah mengherankan sekarang, karena bagaimana dia bisa tahu posisi lubang AC berada dengan keadaan mata gelap gulita. Dia terlihat menghadap jendela dengan mata terpejam, sebenarnya bukan terpejam, tapi memang kondisinya seperti itu, dan jika pun dia membukakan matanya hanya bisa membuka sedikit dengan bagian mata yang terlihat semuanya putih. Satu lagi yang baru saya sadari, ternyata potongan-potongan pipa alumunium kecil yang berada di samping tas gendong nya ternyata itu adalah tongkat tuna netra yang jika talinya ditarik akan membentuk tongkat alumunium.
Subhanalloh…. tidak terfikirkan sedikit pun sebelumnya, dan satu hal lagi yang menjadi jawaban adalah kenapa tidak ada orang di kursi itu, karena mungkin diantara penumpang bis tersebut tidak ada yang mau duduk dengan orang yang cacat seperti itu, mungkin merasa risih jika melihat kedaan seseorang dengan fisik yang tidak sempurna. Rasanya tidak adil dunia ini untuk orang-orang seperti mereka (cacat), padahal mereka bukan ingin dikasihani tetapi justru mereka juga pasti ingin dianggap keberadaannya sama seperti yang lain.
Sempat saya mengobrol dengan orang ini untuk mencoba menghangatkan suasana, dia bermaksud untuk menuju Bukateja (daerah Purbalingga-Banjarnegara kalau tidak salah), namun saya lupa untuk menanyakan namanya.
Terkadang kita merasa risih atau enggan untuk melihat keadaan fisik seseorang yang tidak sempurna, tetapi cobalah untuk bisa menerima keadaanya, toh jika dia bisa meminta pada Tuhan pasti dia minta untuk dilahirkan dengan sempurna. Bagi kita yang memiliki fisik sempurna (tidak cacat) bisa jadi keberadaan orang seperti itu adalah untuk membuat kita lebih bersyukur, jangan berfikiran kita cantik atau ganteng dulu, tetapi dengan keadaan kita yang sempurna pun harusnya kita bersyukur, karena ada yang lebih disukai banyak orang dari hanya sekedar cantik atau ganteng secara fisik, yaitu inner beauty.

4 Titik Ter-rawan Kecelakaan Di Kampus Karangwangkal

April 12, 2010 pukul 6:49 pm | Ditulis dalam Uncategorized | 6 Komentar

Daerah kampus Karangwangkal Unsoed yang berada disekitar Jalan Dr. Soeparno merupakan daerah kampus yang memiliki aktifitas mahasiswa sangat padat pada jam-jam perkuliahan. Jalan tersebut merupakan akses utama menuju GOR Soesilo Soedarman dan beberapa Fakultas yang ada di daerah kampus Karangwangkal. Beberapa Fakultas tersebut meliputi  Fakultas D3 Sastra Inggris, Fakultas Pertanian, Fakultas Peternakan, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, dan Fakultas Biologi. Tidak hanya para pengguna kendaraan bermotor (khususnya roda dua), namun juga cukup dipadati oleh para pengguna jalan kaki yang berjalan disekitar samping jalan.

Penerangan lampu jalan yang terdapat pada daerah jalan tersebut sebenarnya cukup baik karena memang telah dipasang lampu penerangan, namun terkadang lampu penerangan tersebut  tidak menyala pada malam hari. Hal itu cukup mengganggu para pengguna jalan. Sepanjang Jalan Dr. Soeparno terdapat beberapa pertigaan dan gerbang masuk kampus yang tidak diberi tanda rambu lalu lintas yang memadai, padahal rambu tersebut sangat dibutuhkan demi keamanan para pengendara kendaraan bermotor.  Pertigaan atau pintu gerbang masuk kampus disepanjang Jl. Soeparno juga memiliki jarak yang pendek dari satu pintu gerbang masuk dengan pertigaan jalan berikutnya. Hal ini membuat para pengendara kendaraan bermotor khususnya sepeda motor harus ekstra hati-hati, terlebih pada jalan tersebut pengendara motor sering melaju dengan kecepatan tinggi.

Keadaan yang digambarkan seperti diataslah yang menjadi beberapa penyebab  seringnya terjadi kecelakaan di sepanjang Jl. Dr. Soeparno, dan berikut adalah 4 titik daerah ter ”bahaya” bagi para pengguna Jl. Dr. Soeparno.

  1. Gerbang MIPA

Berdasarkan pengalaman penulis,  gerbang MIPA merupakan titik rawan kecelakaan yang berada di urutan nomor 1 (satu). Gerbang MIPA adalah satu-satunya gerbang yang digunakan bagi para pengendara kendaraan bermotor untuk mengakses Fakultas MIPA, Fakultas Pertanian, dan Fakultas Biologi. Oleh karena itu aktivitas keluar masuk kendaraan di gerbang ini sangat padat sekali. Pada pagi hari ketika awal perkuliahan dimulai memang ada petugas yang mengatur lalu lintas yang hendak masuk ke gerbang ini, namun hanya dilakukan satu kali saja, setelah itu baik siang maupun sore tidak ada lagi petugas yang mengatur lalu lintas, hanya terdapat petugas keamanan saja yang piket di pos Satgas Pengaman.

Kebiasaan yang turut memperparah keadaan adalah kebiasaan para pengguna motor dari arah Griya Medica yang selalu memacu kendaraannya dengan kencang. Hal ini disebabkan karena daerah tersebut (daerah yang diarsir kuning) kondisi jalan agak sedikit menanjak, sehingga para pengendara sengaja memacu kendaraannya lebih kencang. Alangkah baiknya jika di daerah depan Faklutas Biologi diberi tanda kampus area (seperti tanda zona area sekolah yang diberi warna merah dan peringatan di badan jalan). Memang terkesan seperti anak sekolahan, namun demi keselamatan tanda seperti itu sangat diperlukan. Bahkan jika memungkinkan diberi polisi tidur agar pengendara yang sudah mulai memasuki gerbang kampus bisa memperlambat laju kendaraannya.

2. Pertigaan Jl. Gunung Srandil

Pertigaan Jl. Gunung Srandil  ada di urutan no. 2 (dua) mengingat pertigaan ini tidak begitu terlihat jika ada pengendara yang keluar dari arah Jl. Gunung Srandil, dan juga dekat dengan pintu gerbang Faklutas Peternakan. Tidak jarang pengendara dari arah Griya medica yang hendak berbelok ke Jl. Gunung Sradil menjadi kaku karena bersamaan dengan keluarnya kendaraan dari gerbang Peternakan keluar ke arah Griya medica (arah berlawanan). Pengendara yang hendak keluar dari Jl. Gunung Srandil juga harus sangat berhati-hati, karena ketika hendak berbelok terkadang terlalu mengambil badan jalan, yang menyebabkan pengendara Jl. Dr. Soeparno harus menghindar ke arah kanan, dan hal ini membahayakan jika dari arah berlawanan terdapat kendaraan lagi. Di sekitar ini bahkan baru-baru ini terjadi kecelakaan yang menelan korban jiwa.

3. Pertigaan Kelurahan Karangwangkal

Ada di urutan ke 3 (tiga) karena pertigaan ini cukup pada aktivitas pengendara kendaraan bermotor pada jam-jam perkuliahan. Berdasarkan pengalaman, pengendara yang datang dari arah Mafaza yang hendak belok ke Jalan Jaelani sering kali telat memberi isyarat lampu sein. Menyebabkan pengendara yang berada tepat dibelakangnya harus mengerem mendadak, dan jika dalam kecepatan tinggi hal ini sangat membahayakan. Bahkan pernah hampir terjadi kecelakaan akibat kejadian tersebut yang membuat kedua pengendara itu hampir terjadi adu jotos. Alangkah baiknya jika pengendara yang hendak berbelok ke arah Jl. Jaelani (menuju sovia net) memberikan isyarat lampu sein dari pertigaan mafaza.

4. Pertigaan Jl. Gunung Muria

Pertigaan ini sangat tinggi aktivitasnya pada pagi dan menjelang sore hari. Memiliki urutan ke empat (4) karena walaupun padat aktivitasnya, pertigaannya cukup lebar dan memiliki sudut pandang yang luas dari berbagai arah. Hal ini memberikan kemudahan bagi para pengendara yang hendak melewati karena mudah mengamati kendaraan disekitarnya. Namun yang harus lebih diperhatikan adalah pengendara yang akan menuju kampus Bahasa, karena harus melewati pengendara dari dua arah yang berlawanan.

Demi keselamatan pengguna jalan, penulis berharap ada perubahan infrastruktur kelengkapan jalan dan kesadaran para pengguna agar lebih disiplin. Bagi pengendara motor sekarang  jamannya menggunakan helm SNI. Keselamatan hanya untuk kita pribadi dan sedikit empati dari kita sangat berharga bagi keselamatan orang lain (mengutip dari selogan spanduk polisi nch… ^_^)

Bagaimana harapan anda demi keamanan dan kenyamanan di Jalan Dr. Soeparno ?

Modul Praktikum Biologi Molekuler 2010

Maret 21, 2010 pukul 5:32 am | Ditulis dalam Uncategorized | 5 Komentar

Saatnya beraksi…!

Link ini dikhususkan bagi temen-temen, adek-adek ku di Fakultas Biologi Unsoed yang sedang mengambil mata kuliah Biologi Molekuler. Modul ini disusun pada 20 Maret dengan penuh perjuangan.

Maklum… waktu itu setelah selesai acara asistensi Fisiologi Tumbuhan (waktu sorenya), malem nya ujan-ujan balik lagi ke kampus buat beresin modul praktikum biologi molekuler, huft….! Mana malam minggu lagi, jadi ga bisa ngapel, untung juga tuh si “Ayank ” ga marah, he…..!

Namun dengan semangat perjuangan tahun 45, akhirnya modul pun dapat terselesaikan. Modul praktikum pertama perdana secara On Line (OL) ini semoga dapat mudah difahami dan diikuti.

Selamat On Line….!

modul praktikum komputasi biomol hal 1-3

modul praktikum komputasi biomol hal 4-6

modul praktikum komputasi biomol hal 7-10 Continue Reading Modul Praktikum Biologi Molekuler 2010…

Donor Darah Perdana

Januari 9, 2010 pukul 7:10 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Purwokerto, Rabu 6 Januari 2010.

Hari rabu itu hari pertama mendonorkan darah sekaligus merupakan hari kedua ujian akhir semester ganjil. Waktu  itu ketika sore-sore  hujan cukup deras jadi gak bisa kemana-mana. Padahal di kosan keluarga ibu kos lagi pada sibuk pulang pergi ke rumah sakit, karena cucu ibu kos lagi dirawat ke rumah sakit dan menunggu di operasi keduakalinya.

Satu semester sebelumnya Nofa nama cucu ibu kos itu juga dioperasi di RS. Sinar kasih Purwokerto karena penyakit ususnya (waktu itu juga lagi pas ujian sisipan), eh… ternyata sekarang pas kita kita ujian si Nofa juga ikut-ikutan ujian, tapi dia ujian  hidup…(Wkwkwkw….!). Mungkin ini gara-gara si Nofa lum setahun dia abiz operasi eh.. waktu dia maen ke neneknya pas tahun baruan, dikasih nanas, durian n minuman Cola yang dasar anak kecil dimakan sepuasnya! Ya… pas itu dia penyakitnya kerasa lagi dch… n sakitnya pas di tempat yang kemaren bekas operasi. Hufff…. ni jadi pelajaran besar bgt dch… buat para ibu bapak atau calon bapak n calon ibu biar pelajaran ini gak sampai terjadi lagi! Emang c anak kecil mau nya banyak, tpi qt orang tua ya mestinya harus menjaga keadaan anak kita! (calon bapak yg bijak nech…!)

Sebenernya sih… katanya dia lum pasti di Operasi karena menunggu sampe jam 12 malam, kalo sampe jam 12 malam dia ga puff maka dipastikan dia harus di operasi, tapi kalo ternyaa puff baru ga usah di operasi. Tapi yg di rumah (dikosan) waktu itu di kabari lagi via telfon, katanya besok dia dipastikan di operasi n butuh orang yang mau mendonorkan darahnya buat dia. Golongan darahnay c boleh apa z katanya, cuz ni darah cuman buat mengganti stok darah yang ada di PMI saja. Nah waktu itu ma anak2 kosan (waktu itu ditemenin Cewe aku jg) kita berangkat sekalian nengok n nyoba pa masuk kriteria yang boleh donor apa enggak…  (tekanan darah normal, berat badan 45 kg, sehat, g lgi makan obat) Abiz negok di rumah sakit kita langsung caw ke PMI cabang Banyumas, Kebetulan nya lagi daku yang terpilih buat donor darah. Sebenernya sich takut cuz lum pernah donor sebelumnya, kebayang jarumnnya juga yang gede uda takut… tapi demi kemanusiaan akhirnya mau juga. Waktu itu sempet bisik2 ke Cwe ku kira2 sakit ga ya…. tapi asal dia mau nemenin aku beranikan diri!!! Terus akupun ngisi formulir yang dikasih paramedis, n di cek darahnya dulu.

Suasana di PMI Banyumas saat donor darah perdana

Akhirnya jarum yang ditakutkan pun di keluarkan oleh paramedis yang bertugas, en…. “bless…..” jarum yang gede itu masuk nadi tangan sebelah kanan ku… cerr… darahku langsung ngalir ke kantung darah dengan ukuran terbesar (350 cc). Eh… ternyata ga sakit amat, cuman kerasa kaya disuntik biasa z… hahaha…… Sekitar satu menit pertama biasa z… tapi menit selanjutnya kerasa agak lemes terus ditanya ma paramedis pusing apa enggak tapi yang kerasa cuman lemes doank ga kerasa pusing… Normal pa ga ya…???

Abiz donor trus disuruh ke ruang makan dan disediakan makanan yang biasa tersedia di tempat donor-donor darah, mie rebus ma telur n susu. Hahai…. kalo makan bareng cwe ku mah ga boleh makan mie cuz takut mag aku kambuh eh… disini malah disediain mie ha..ha…ha… !!! Semoga zaja tiap tetesan darah yang aku donorkan menjadi ladang ibadah buat aku, amin….!!!

Kembali setelah sekian lama

Desember 23, 2009 pukul 3:03 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Setelah ditinggal lama blog ini, akhirnya ke buka lagi, cuz kemaren-kemaren kena demam facebook jadi terlupakan dch…
cuman kalo sekarang-sekarang malah males kayaknya buat tulisan di blog, seringnya OL di FB ha..ha..ha…

Selamat Tahun Baru 1430 Hijriah

Desember 28, 2008 pukul 2:07 pm | Ditulis dalam Uncategorized | 2 Komentar
1430

1430

My Dream

Desember 22, 2008 pukul 4:05 pm | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

http://www.youtube.com/watch?v=Rv5fgIxPgLo

(*_*)

Desember 21, 2008 pukul 4:59 pm | Ditulis dalam Uncategorized | 1 Komentar


Create your own at MyNiceSpace.com

+_+

Desember 21, 2008 pukul 4:51 pm | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Sheila On 7 – Pemuja Rahasia.mp3

Free Search Mp3 Code at www.codelagu.com

Tugas Terstruktur Kelompok Biologi Molekuler 2

November 23, 2008 pukul 7:12 am | Ditulis dalam Uncategorized | Tinggalkan komentar

Anggota :         Nurlina Ramdianti B1J006004

Hari Kartiko           B1J006010

Ahmad Ridwan       B1J006012

Kode : K37-TD-08

Ringkasan :

Sebuah sel E.coli memiliki kira-kira 20.000 ribosom yang terdistribusi dalam sitopalasma. Rata-rata sel manusia mengandung lebih dari itu (sekalipun belum pernah ada orang yang menghitungnya). Beberapa diantaranya berada bebas dalam sitoplasma dan bebrapa lainnya terikat pada permukaan RE (reticulum endoplasma). Pada mulanya ribosom dipandang memiliki hubungan pasif pada proses sintesis protein, melalui struktur yang terjadi pada proses translasi. Pandangan ini berubah pada beberapa tahun kemudian, dan ribosom sehingga dianggap memiliki 2 peran aktif dalam dalam proses sintesis protein :

  1. Ribosom mengkoordinasi sintesis protein dengan menempatkan mRNA aminoacyl, tRNA dan menghubungkan faktor protein dengan posisi yang relatif benar satu sama-lainnya.

  2. Komponen ribosom meliputi rRNAs, mengkatalisis sedikitnya reaksi kimia yang terjadi selama translasi.

Untuk memahani bagaimana peranan ribosom, kita amati fitur struktur ribosom prokakariot bakteri dan eukariot, dan kemudian menguji mekanisme terperinci proses sintesis protein pada kedua tipe organisme ini.

Struktur ribosom

Pemahaman mengenai struktur ribosom telah dikembangkan secara berangsur-angsur lebih dari 50 tahun, dan semakin banyak struktur yang telah diaplikasikan untuk masalah ini. Awalnya disebut microsome, ribosom yang pertama diamati pada awal abad 20 sebagai partikel kecil hampir diluar kemampuan mikroskop cahaya.

Pada tahun 1940 dan 1950, mikroskop elektron pertama menunjukan bahwa ribosom bakteri berbentuk oval dengan ukuran 29 nm x 21 nm, lebih kecil dari ribosom eukariot, dan bermacam-macam ukuran kecil tersebut bergantung pada spesiesnya dengan ciri-ciri sekitar 32 nm x 22nm. Dalam pertengahan 1950an penemuan ribosom adalah pada daerah sintesis protein yang distimulasi percobaan untuk menggambarkan struktur patikel ini dengan lebih detail.

Ultrasentrifugasi telah digunakan untuk mengukur ukuran ribosom dan komponennya.

Awal proses kemajuan dalam memahami struktur ribosom secara terperinci, tidak datang dari pengamatan dengan mikroskop elektron tetapi dari analisis komponennya dengan ultrasentifugasi. Ribosom utuh memiliki koefisien sedimentasi 80s untuk eukariot dan 70s untuk bacteria, dan masing-masing dapat dipecah / dibagi dalam komponennya lebih kecil [figure.11.10].

  • Masing-masing ribosom meliputi 2 subunit, pada prokariot subunit ini 60s dan 40s. Pada bakteria adalah 50s dan 30s, dengan catatan koefisien sedimentasi tidak additive karena hal terebut tergantung pada bentuk seperti halnya masa.

  • Subunit terbesar berisi 3 rRNAs pada eukariot ( 285, 5.85 dan 55 rRNAs ) tapi hanya ada 2 pada bacteria ( 235 dan 53 rRNAs ). Pada bacteria eukariot sepadan dengan 5.8 rRNA termuat dalam 23 rRNA.

  • Subunit ribosom mengandung rRNA tunggal pada kedua tipe organisme, masing-masing sebuah 18s rRNA pada eukariot dan sebuah 16s rRNA pada bakteria.

  • Kedua subunit berisi berbagai protein ribosomal. Dengan angka-angka yang lebih detail ada pada gbr. 11.10. protein ribosom yang kecil disebut S1, S2 dan seterusnya dan yang besar disebut L1, L2 dan seterusnya. Hanya ada satu dari masing-masing protein tiap ribosom, kecuali L7, L12 yang ada sebagai dimer.

  • gambar 10.11

    gambar 10.11

    <!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

    Gambar 10.11. Komposisi ribosom pada eukariot dan prokariot. Gambar yang lebih detail menunjukan type ribosom eukariot dan ribosom E. coli. Variasi diantara perbedaan spesies berhubungan dengan protein ribosomal.

    <!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

    Penyelidikan struktur halus ribosom

    Sekali komposisi dasar ribosom eukariot dan ribosom bakteria diketahui, maka pengamatan/perhatian di fokuskan pada cara dengan variasi rRNA dan protein di cocokan bersama-sama. Informasi penting telah disajikan oleh urutan RNA pertama, perbandingan diantara daerah yang telah di identifikasi dapat berupa base-pair untuk membentuk komponen struktur 2 dimensi [ gbr. 11.11].

  • gambar 11.11

    gambar 11.11

    <!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

    Gambar 11.11. Struktur basa RNA 165 pada E.coli. Hal ini menunjukan pasangan basa standar (G-C, A-U) dinyatakan sebagai bar/palang dan pasangan basa yang tidak standar (misalnya G-U) dinyatakan sebagai titik.

<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

Hal ini menunjukan bahwa RNA menyediakan sebuah scaffolding dalam ribosom, untuk protein yang diikat, sebuah interpretasi bahwa dibawah penekanan memainkan peranan aktif rRNA yang utama pada proses sintesis protein, tetapi meskipun demikian adalah suatu fondasi yang digunakan untuk penelitian subsequen. Banyak penelitian berikutnya yang dikonsentarikan pada ribosom bakteri yang lebih kecil dari eukariot dan tersedia dalam jumlah besar dari sekitar ekstra sel, yang tumbuh dalam kepadatan tinggi dalam kultur cairan. Sejumlah pendekatan ini telah digunakan untuk mempelajari ribosom bakteri :

    • Mempelajari perlindungan nuklease yang memungkinkan kontak antara rRNAs dan protein untuk di identifikasi.

    • Protein-protein crosslinking yang mengidentifikasi pasangan atau kelompok protein, yang ditempatkan tertutup dari satu ribosom ke ribosom lain.

    • Mikroskopis elektron secara berangsur telah lebih canggih dan memungkinkan untuk mengenal struktur ribosom lebih detail. Sebagai contoh, inovasi rapat mikroskopis imunoelektron, dimana ribosom diberi label dengan anti bodi spesifik sebelum dilakukan pengujian, dan telah digunakan untuk menempatkan posisi protein ini pada permukaan atas ribosom.

    • Site directed hydroxyl, penyelidikan radikal dengan menggunakan kemampuan ion Fe(11) untuk menghasilkan hydroxyl radical yang membelah ikatan RNA phosfodiester, yang ditempatkan setelah 1 nm dari daerah produksi radicula. Teknik ini telah digunakan untuk menentukan posisi yang tepat protein ribosom S5 pada ribosom E. coli. Asam amino berbeda pada S5 telah dilabeli dengan Fe (11) dan hydroxyl radical diinduksi untuk menyusun kembali ribosom. Posisi pada 16S rRNA telah di bagi kemudian digunakan untuk menyimpulkan / menduga topologi rRNA sekitar protein 55. (gbr. 11.12).

gambar 11.12

gambar 11.12

<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

Gambar 11.12. Posisi rRNA 165 pada E. coli yang berhubungan dengan protein ribosom S5. Distribusi posisi hubungan (ditunjukan dengan warna merah) untuk ribosom tunggal menekankan tingkat pasangan basa sekunder struktur RNA lebih jauh di lipat dengan struktur 3 dimensi pada ribosom.

Ditahun-tahun terakhir teknik ini terus meningkat, dilengkapi dengan X-ray crystallography yang bertanggung jawab untuk mengarahkan pengertian yang mendalam pada struktur ribosom. Analisis sejumlah data yang difraksi X-ray yang diproduksi cyristal dari suatu objek yang sama besar, seperti ribosom adalah tugas yang sangat besar terutama untuk memperoleh struktur yang detail yang cukup informative, tentang bagaimana ribosom bekerja. Tantangan ini telah dijumpai dan strukturnya telah di simpulakan bahwa ribosomal protein mengelilingi segmen rRNA mereka, untuk subunit yang besar dan kecil dan untuk keseluruhan ribosom bakteri yang terlihat pada mRNA dan tRNA. Seperti halnya menyatakan struktur ribosom [ gambar 11.13 ] ini merupakan informasi terbaru, dan mempunyai dampak penting pada pemahaman proses translasi.

gbar 11.13

gbar 11.13

<!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –>

Gambar 11.13. Gambar ini menunjukan ribosom pada bakteri Thermus thermophilus. Sub unit yang kecil yang berada di atas, dengan 165 RNA pada daerah berwarna biru terang dan sub unit kecil protein ribosom pada daerah yang berwarna biru gelap. Sub unit rRNA yang besar pada daerah berwarna abu-abu dan protein berwarna ungu. Area berwarna emas adalah daerah A site, titik dimana aminoacylated memasuki <!– @page { size: 21cm 29.7cm; margin: 2cm } P { margin-bottom: 0.21cm } –> ribosom selama proses sintesis protein. Daerah ini dan kebanyakan daerah yang benar-benar terjadi proses sintesis protein terletak diantara celah pada kedua subunit.

dapus utama:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.section.7627

daftar gambar:
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.7636
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.7638
http://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/bv.fcgi?rid=genomes.figgrp.7643

situs terkait:
animasi
http://web.centre.edu/bmb/movies/bmb210translation2.swf
http://www.johnkyrk.com/DNAtranslat.de.swf
http://jingpinke.syict.edu.cn/jcswx/resources/xijundejiegoujigongenng.swf
http://www.acgt.no/pub/acgt/files/cellebioboksen.swf
http://www.schule-bw.de/unterricht/faecher/biologie/dna/dna_data/21/21frag.swf
http://www.johnkyrk.com/er.de.swf
http://www.cmbi.ru.nl/edu/VWO/4vwodag/gene3.swf
http://www.ucopenaccess.org/courses/CPBiology/bio_3_1_2_4.swf
http://bio3400.nicerweb.com/med/Vid/Klug8e/ch13/13_1_8a.swf
http://www.nrc-cnrc.gc.ca/swf/biology_e.swf

html
http://www.callutheran.edu/Academic_Programs/Departments/BioDev/omm/ribosome/ribosome.htm
http://www.callutheran.edu/Academic_Programs/Departments/BioDev/omm/jmol/ribosome/ribosome.html
http://www.molgen.mpg.de/~ag_ribo/ag_franceschi/franceschi-main.html
http://www.molgen.mpg.de/~ag_ribo/ag_franceschi/franceschi-projects-50S.html
http://cellbio.utmb.edu/CELLBIO/ribosome.htm
http://www.cs.stedwards.edu/chem/Chemistry/CHEM43/CHEM43/Ribosomes/Ribosome.HTML#struct
http://www.als.lbl.gov/als/science/sci_archive/125ribosome.html
http://biblioteca.universia.net/html_bura/ficha/params/id/31418735.html
http://www.biology4kids.com/files/cell_ribos.html
http://www.bio.mtu.edu/campbell/ribosome.htm

pdf
http://www.new-science-press.com/content/pdf/nsp-ribosomes.pdf
http://puglisi.stanford.edu/pdf/pub59.pdf
http://www.eknigu.org/info/B_Biology/Spirin%20A.S.%20Ribosomes%20(1998)(337s).pdf
http://ocw.mit.edu/NR/rdonlyres/Chemistry/5-08JSpring2004/DE61C47F-24C4-4EB4-85C6-CD63ED84EE1E/0/TD6.pdf
http://www.biochemsoctrans.org/bst/030/1159/0301159.pdf

Laman Berikutnya »

Buat situs web atau blog gratis di WordPress.com.
Entries dan komentar feeds.